Just another WordPress.com site

Archive for Juni 5, 2011

Cara Setting Karburator Motor

Tugas utama karburator adalah mencampur Bahan Bakar (BB) + Udara (O2). Kira-kira dengan perbandingan range nya BB : O2 adl 1 : 13-15. Pokoknya gmn caranya biar mesin dapet suplai campuran segitu.

Kenapa pake range, padahal teori di buku2 pembakaran ideal itu 1:14?

Jwbannya adalah Karena kondisi mesin & linkungan mempengaruhi settingan campuran BB:O2.

Misal:

Kompresi makin tinggi BERARTI mesin makin panas BERARTI butuh suplai BB lebih banyak biar mesin gak jebol.
Humidity (kelembaban) lingkungan makin tinggi BERARTI campuran BB terkontaminasi air, BERARTI campuran makin miskin, BERARTI bensin hrs lebih banyak.
Suhu lingkungan rendah BERARTI suhu kerja mesin turun BERARTI bensin harus dikurangi agar suhu kerja mesin jadi ideal.
Knalpot bobokan (Free flow) BERARTI rpm makin tinggi BERARTI suhu mesin meningkat BERARTI butuh BB makin tinggi.
Dan masih banyak lagi parameter yg harus diperhatiin termasuk desain lubang masuk pada blok yg b’pengaruh dg settingan spuyer sebagai penyalur BB.
Itu teori dasarnya.

Setting Karbu:

Karbu pny 2 spuyer :

Satu buah main jet (tuk NSR std ukurannya 130) yg berperan meyalurkan BB saat bukaan gas sekitar setengah putaran keatas
Satu buah pilot jet (NSR std ukurannya 45) yg berperan menyalurkan BB dari putaran gas 0 derajat sampe penuh, cm efek dari pilot jet ini bisa dikatakan tidak terlalu signifikan pada bukaan gas penuh N rpm mesin yg sudah tinggi.
Hal lain yg berpengaruh dengan setingan termasuk :

Ukuran Venturi karbu
Jarum skep
Stelan angin
Power jet.
Venturi karbu makin besar maka makin banyak udara yg lewat shg butuh spuyer lebih besar baik pilot atau main jetnya spy campuran bisa pas.

Trus kapan kita membesarkan ato mengecilkan spuyer2 tadi?

Sebelumnya harus tahu dulu gejala-gejala mesin saat kekurangan BB dan kebanyakan BB:

1. “Ngempos” adalah gejala mesin spt kehilangan tenaga yg disebabkan kekurangan BB

2. “Mberebet” adl gejala mesin yg sebenernya dirasa padat cm tenaga seperti tertahan dan kadang dibarengi dengan suara benturan logam kalo settingannya terlalu basah.

Berarti kl NGEMPOS mesin butuh BB, kl BREBET mesin kebanyakan BB.

Kasus-Kasus

Nah berikut kasus2 yg sering terjadi krn masalah pilot jet :

Motor kl pagi susah hidup krn begitu gas dibuka ngempos terus mati ya berarti naekin pilot jet.
Motor dah jalan tapi sering tiba2 kehilangan tenaga saat putaran gas N putaran rendah berarti naekin pilot jet
Motor sering over heat saat jalan pelan berarti minta naek pilot jet
Motor brebet di putaran bawah tapi enak di put atas berarti pilot jet kebesaran.
Motor gak pake di cuk kl pagi N bisa langsung start
(ini jg gak normal) berarti pilot hrs turun.

Kesimpulannya, kalau ada gejala ngempos,suhu tinggi diputaran yg relatif rendah maka minta naek pilot jet, N kl ada gejala brebet di put rendah jg maka pilot hrs turun.

Trus tuk kasus2 mainjet:

Motor dibawa kebut-kebutan sampe putaran atas trus begitu finish jalan pelan2 jadi ngempos dibarengi asep ngebul BERARTI suhu saat putaran tinggi meningkat drastis BERARTI main jet minta naik
Nafas motor di putaran atas terlalu panjang berarti mainjet minta naik.
Mtr ngelitik padahal yg lain normal BERARTI suhu mesin SANGAT TINGGI saat putaran atas BERARTI main jet minta naik.
Motor Brebet di put atas saja berarti main jet minta turun
dll
Kesimpulannya, jika mtr Brebet di put atas berarti main jet hrs turun, jika mtr suhunya tinggi di putaran atas berarti main jet minta naik.

Note:

Setiap ada perubahan ukuran spuyer wajib setting angin
Jangan berpatokan pada indikator suhu di dashboard tuk panduan setting krn pasti gak sesuai, ini butuh joki yg feelingnya dah kuat.
Adakalanya detonasi tdk bisa diobati dengan naekin spuyer jika detonasinya sudah parah. Ini berarti ada ketidaknormalan pada komponen mesin lainnya.

Bravo TKR

Cara Stel Klep Motor

Setel klep motor bebek 4 tak
Tujuan menyetel klep :
Penyetelan celah katup adalah mutlak harus dilakukan terhadap sepeda motor. Dimaksudkan untuk mempertahankan celah (clearance) antara ujung batang katup dengan ujung baut penyetel katup agar tetap sesuai standar. Tujuannya untuk diperoleh unjuk kerja mesin yang optimal.
Persiapan Alat yang digunakan:
1. Obeng (+) besar dan (+) sedang
2. Obeng (-) Besar
3. Kunci ´T´ (sok 17mm)
4. Kunci ring 89 mm
5. Kunci tapet klep (´L´ klep)
6 filler (bilah ukur)

Langkah kerja :
1. Lepaskan sekrup cover tengah dan tebeng sayap dengan menggunakan obeng (+) sesuai ukuran sekrup.
2. Buka tutup pengetopan di blok magnet (beralur obeng (-) minus besar), yang besar dan kecil.
3. Buka tutup klep ( klep IN (atas) dan klep EX (bawah)) yang ada di kepala silinder yang berkepala kunci ring 8 mm.
4. Cari tanda *T*dengan cara memutarkan poros engkol menggunakan kunci sok T 17mm searah jarum jam sampai didapat tanda ´T´ di magnet lurus dengan tanda penyesuaian di blok magnet.
5. Pastikan kedua klep dalam posisi bebas goyang).
6. Lakukan pengukuran celah klep dengan memasukan filler diantara celah katup dan baut penyetel
7. Apabila filler masuk ke celah tersebut, dan puller didorong kearah depan tidak bisa, tapi saat ditarik bisa tanpa meninggalkan bekas goresan di filler berarti celah klep bagus (standar)
8. Apabila point 7 tidak terjadi, lakukukan langkah berikut :
» longgarkan sedikit mur penyetel klep dengan kunci ring 9 mm sambil menahan baut penyetel klep dengan kunci ’ L ’ stelan klep.
» Masukan puller ke celah klep dan stel dengan memutar stelan klep untuk mendapatkan celah klep yang sesuai dengan ketentuan apabila puller didorong tidak bisa tapi apabila ditarik puller bisa bergeser tanpa meninggalkan bekas di puller.
» Setelah didapat celah standar, tahan baut penyetel klep lalu kencangkan mur pengikat klep dengan kunci ring 9 mm.
» Cek kembali celah klepnya untuk memastikan bahwa klep telah distel dengan baik.
» Setelah didapat penyetelan yang tepat tutup kembali klep dan pastikan pengencangan bautnya benar.
» Pasang kembali cover body kebalikan urutan dari pembongkaran.
Semoga informasi ini membantu anda mengetahui cara penyetelan klep yang sesuai dengan standar kerja bengkel AHASS. Semoga bermanfaat.

Cara Stel Klep Mobil

Setel klep mobil
1. Buka baut pengunci tutup kepala silinder dengan kunci ring 1/2 mm. Kemudian lepas seal washernya.
2. Copot slang positive crankcase ventilation (PCV) di kop silinder dari klemnya.
3. Buka tutup kepala silinder perlahan-lahan. Maka akan terlihat deretan katup (klep) dan rocker arm yang tersusun rapi.
4. Menyetelnya, pertama putar puli kruk-as searah jarum jam, pakai kunci ring 19 guna mencari posisi Top 1 dan 4. Artinya, piston silinder 1 dan 4 berada di titik mati atas (TMA). Posisi Top juga ditunjukkan oleh coakan pada puli kruk-as. Yaitu, saat coakan tadi berada tepat di garis nol.
5. Biar gampang untuk menentukan posisi Top 1 dan 4, pegang dan putar push rod. Bila push rod pada silinder 1 dapat diputar, berarti dalam keadaan bebas atau bisa disetel. Ini artinya Top 1. Jika ingin mendapatkan Top 4, putar lagi puli satu putaran. Saat Top 1, katup yang disetel katup isap dan buang silinder 1. Berikutnya katup isap silinder 2 dan katup buang silinder 3. Sedangkan pada Top 4, yang disetel klep buang silinder 2, klep isap silinder 3, dan katup isap dan buang pada silinder 4.
6. Menentukan katup isap, lihat posisi katup yang segaris dengan saluran masuk (intake manifold).
7. Sama halnya saat menentukan katup buang. Perhatikan posisi klep yang sejajar dengan saluran buang (exhaust manifold).
8. Kendurkan baut setelan celah katup dengan kunci ring 12.
9. Setel celah katup pakai obeng minus. Untuk mengukur celah katup, gunakan feeler gauge. Ukurannya, katup isap 0,20 mm dan buang 0,30 mm. Setelan klep paling tepat, saat putaran obeng mulai terasa berat dan feeler gauge terasa seret kalau ditarik. Lalu segera kencangkan kembali baut pengikat klep. Terakhir, rakit kembali tutup kop silinder dan selang PVC seperti semula. Bang SoBil merekomendasikan bahwa tips ini untuk kendaraan Toyota Kijang.

 

Bravo TKR

Kegiatan di Workshop Las Fabrikasi Logam

Teori dan praktek Teknik Otomotif Kendaraan Ringan